Mei 3, 2022

FK UNAIR beri Penghormatan Terakhir untuk Prof Soedarso, Mantan Rektor UNAIR yang Juga Diplomat

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) kembali kehilangan guru besar. Adalah Prof. Dr. H.R. Soedarso Djojonegoro, dr., AIF, guru besar Departemen Faal dan Biokimia. Almarhum menghembuskan nafas terakhir pada Senin, 02 Mei 2022.

Dekan FK UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K) menuturkan, almarhum adalah sosok inspiratif yang memiliki semangat juang luar biasa. Dedikasinya begitu tinggi pada dunia kesehatan dan pendidikan.

“Beliau menjabat sebagai rektor UNAIR selama dua periode dari tahun yakni mulai tahun 1984 hingga 1993,” terang dekan usai prosesi penghormatan terakhir di Aula FK UNAIR, Minggu sore.

Terhitung 1 Oktober 1979, Prof Soedarso diangkat sebagai guru besar. Saat itu usianya sekitar 48 tahun. Usia yang terbilang muda untuk menjadi seorang guru besar. Ia juga menjadi salah satu guru bersar senior di Departemen Faal dan Biokimia. Karenanya ia juga pernah mendapatkan penghargaan dari departemen atas jabatannya tersebut.

Guru besar yang lahir di Pamekasan, 8 Desember 1931 ini dikenal sebagai sosok yang berpendirian. Dikutip dari video tayangan youtube IDI Pitutur Begawan, Prof Soedarso selalu memegang filosofi juang Prabu Airlangga yang tatag (Bahasa Indonesia : teguh). Yang selalu sepenuh hati menjalankan tugas sebaik-baiknya tanpa pamrih.

Salah satu alumnus tertua FK UNAIR ini juga aktif sebagai diplomat. Prof Soedarso sempat menjadi anggota MPR-RI dan juga menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk UNESCO pada tahun 1994- 1998. (ISM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *