Tingkatkan Kredibilitas Peneliti Klinis, Dosen FK UNAIR Ikuti Resertifikasi GCP

Demi meningkatkan kredibilitas peneliti klinis, 93 dosen FK UNAIR – RSUD Dr. Soetomo mengikuti resertifikasi Good Clinical Practice (GCP) Tahun 2021, Rabu (17/11). Dosen lintas departemen terlibat dalam resertifikasi ini. Termasuk diantaranya Dekan dan Wakil Dekan III.
Ketua IASMED, Asosiasi Untuk Studi Obat Di Indonesia, Dra. Endang W. Hoyaranda, Apt berharap, melalui resertifikasi ini, studi klinik di Indonesia semakin banyak, “Kita sangat jauh tertinggal dari negara-negara luar. Karenanya, dengan resertifikasi ini, kami berharap penelitian di Indonesia akan semakin banyak,” terangnya.
Ia juga berharap, ke depan, akan ada banyak peneliti klinis Indonesia yang terlibat dalam uji klinik Internasional. Hal ini penting karena selama ini, obat-obat baru yang dikembangkan di luar negeri sangat banyak, namun Indonesia tidak pernah terlibat.
“Kita tidak pernah terlibat dalam uji klinik multi center di Industri-industri besar. Kita lihat saja beberapa obat COVID-19 yang saat ini muncul, kita tidak ikut serta,” tambahnya.
Ketua Panitia Resertifikasi GCP, Dr. Nurwasis, dr, Sp.M (K) berharap, melalui resertifikasi ini, para dosen di lingkungan FK UNAIR bisa memperbaharui ilmunya mengenai prosedur uji klinik.
“Kami berharap dengan resertifikasi ini, kita, para rekan sejawat bisa ingat terus tentang tata cara uji klinik yang baik,” tambahnya.
Untuk mendorong percepatan penelitian di FK UNAIR, Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) FK UNAIR memfasilitasi kegiatan resertifikasi ini. Ia berharap kegiatan ini dapat terselenggara secara kontinyu setiap tahun. Pelatihan-pelatihan mengenai GCP juga akan terus digalakkan.
Ini disampaikan oleh Ketua KEPK FK UNAIR, Dr. dr. Subagyo, “GCP merupakan standar etik internasional untuk penelitian dengan subjek manusia, baik dari penelitian obat maupun studi perilaku. Karenanya resertifikasi GCP diwajibkan oleh KEPK FK UNAIR bagi peneliti yang menghendaki penelitian dengan subjek manusia. Kami berharap dekan juga mendukung keberlangsungan kegiatan ini ke depan,” terangnya.
Apalagi, penelitian di FK UNAIR baik di tingkat tingkat S1, S2, Sp-1, Sp-2 dan S3 banyak melibatkan subjek manusia.
Dengan adanya resertifikasi ini, lanjutnya juga mampu membantu UNAIR dalam capaian World Class University.
Dekan FK UNAIR, Prof Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG (K) mendorong dosen-dosen di FK UNAIR untuk terus memperbaharui ilmunya mengenai uji klinik dengan melakukan resertifikasi GCP. Pun ia juga mendorong dosen-dosen yang belum memiliki sertifikat GCP agar melakukan pelatihan-pelatihan awal.
Ini penting karena GCP menjadi modal bagi para peneliti untuk masuk dalam penelitian kolaborasi luar negeri hingga hibah dana penelitian.
“Karenanya kami upayakan seluruh dosen yang ada di FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo semuanya memiliki GCP. Resertifikasi ini sudah masuk dalam anggaran RKAD kami di tahun 2022 sehingga dosen-dosen yang belum bisa mengikuti saat ini bisa mengejar tahun depan,” tukasnya. (ISM)