Desember 7, 2021

Tim Gabungan Peduli Bencana Alam FK UNAIR Terjun Bantu Korban Erupsi Semeru

Tim gabungan peduli bencana alam dan pandemi FK UNAIR turut terjun membantu korban erupsi gunung semeru. Tim yang merupakan gabungan dari nakes FK UNAIR, RSTKA, RSUD Dr. Soetomo, RSUA, IKA FK, IKA UNAIR, IDI Cabang Surabaya dan Pusat Krisis Kemenkes ini berangkat secara bertahap.

Tim Aju berangkat pertama kali pada Minggu (6/12) pagi. Tim ini dikomandoi oleh Teddy Heri Wardhana, dr. Sp.OT dengan 4 anggota. Antara lain Dokter Teddy bersama empat orang anggota timnya yang terdiri dari M Hardian Basuki,dr., SpOT, Dokter Jimmy Kuncoro, Mukadam Alaydrus dan Dokter Muhammad Ainul Rohman.

Kelimanya melakukan pemetaan awal mengenai situasi di daerah bencana. Tim ini juga membawa serta bahan bantuan berupa alat medis untuk disalurkan ke RSU Pasirian Lumajang serta sembako untuk dibagikan kepada korban bencana erupsi Gunung Semeru.

Tim Gabungan FK UNAIR sendiri mendirikan posko bantuan di Rumah Ibu Mimik Lestari, alumni UNAIR yang berlokasi di Dusun Krajan Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro yang merupakan ring 3 daerah bencana.

Dari pemetaan awal ditemukan bahwa diperlukan bantuan berupa dokter spesialis bedah plastik dan anestesi untuk menangani korban dengan luka bakar.

Karenanya, Tim kedua pun berangkat. Antara lain dr. Agus Santoso Budi, Sp.BP serta dokter PPDS bedah plastik dr. Andreas Arkhipus Dewantara, dr. Farida Zahira dan dr. Burhan Mahendra Kusuma Wardhana.

“Tim ini membantu korban yang mengalami luka bakar secara berkala, sehingga tidak terjadi komplikasi dan memburuk,” terangnya.

Ketua Unit Bantuan Bencana Alam FK UNAIR, Christijogo Sumartono,dr.,Sp.And.Kar berangkat menyusul tim kedua hari ini, Senin (6/12) setelah sebelumnya melakukan diskusi Dinas Kesehatan Provinsi Jatim mengenai langkah yang diambil selanjutnya.

“Setelah diskusi, ditentukan bahwa kami akan berfokus membantu di RS Haryoto dalam membantu pasien dengan perawatan luka bakar,” terangnya.

Selain menerjunkan dokter spesialisnya, tim gabungan ini juga membawa perlengkapan untuk melakukan tindakan operasi bedah.

“Karena di sana fasilitasnya masih terbatas ya. Sehingga kami juga akan mendatangkan alat-alat dari Surabaya,” terangnya.

Dokter Chris menambahkan nantinya juga akan diberangkatkan tim selanjutnya sesuai kebutuhan di lapangan. Termasuk diantaranya tim psikiater untuk trauma healing.

“Dekan juga membantu menyediakan satu unit ambulans yang siap dimanfaatkan untuk akomodasi korban di sana,” terangnya. (ISM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *