April 6, 2022

Puasa Justru Dianjurkan Bagi Penderita Maag

Kehadiran bulan Ramadhan menjadi momen yang dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Namun ada kalanya masyarakat bertanya-tanya, apakah puasa memperparah kesehatan penderita maag. DokterUNAR TV membahas tuntas topik ini jumat lalu. Bersama dua pakar penyakit dalam dari UNAIR dan UI.

Prof. Dr. Ari Fahrial Syam, dr., Sp.PD-KGEH., MMB menuturkan, bagi penderita maag non akut, artinya penderita maag yang tidak mengalami gejala parah seperti muntah disertai darah, sakit perut yang luar biasa dan gangguan ekstrim lain malah dianjurkan untuk berpuasa.

Hal ini karena 60 persen penderita maag adalah maag jenis fungsional. Artinya penyebabnya ada tiga. Pertama adalah karena pola hidup atau jadwal makan yang tidak teratur, kelola stress yang buruk dan konsumsi makanan yang memicu maag seperti terlalu berlemak, asam dan pedas.

“Kalau menjalankan puasa sesuai kaidahnya, maka ketiga hal di atas dapat dikendalikan,” terangnya.

Maksudnya, dalam islam, seorang yang puasa dilarang makan dan minum selama paling tidak 14 jam dalam sehari. Orang akan makan pada saat berbuka dan sahur. Ini tentu akan membuat penderita maag makan secara lebih teratur.

Selain itu, dengan lamanya waktu puasa, maka konsumsi makanan yang tidak baik bagi penderita maag juga semakin terbatas. Dengan catatan, saat berbuka, penderita tidak berlebihan dalam mengkonsumsi makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita maag.

“Jadi istilahnya jangan malah balas dendam. Saat berbuka makan-makanan yang berlebihan. Makan pedas, makan gorengan. Ini sama saja menghilangkan manfaat berpuasa bagi penderita maag,” tambahnya.

Dalam syariat islam, saat berpuasa, umat muslim juga disyariatkan untuk menahan hawa nafsu. Salah satunya nafsu amarah. Pun juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti dzikir dan istighfar. Ini tentu saja akan membantu menekan stress yang memicu kekambuhan maag. (ISM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *