April 4, 2023

Prof Nuh Ajak Para Dokter Rajin Berwakaf

Ketua Badan Wakaf Indonesia, Prof Mohammad Nuh mengajak para dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) untuk rajin berwakaf.

Ajakan itu disampaikan Prof Nuh saat memberikan ceramah agama usai tarawih bersama dengan dekanat, dosen dan karyawan FK UNAIR di Gedung Graha Bik (GraBik) Sabtu, 1 April 2023 malam.

“Jadikan gerakan berwakaf, jadikan wakaf sebagai lifestyle. Gerakan tiada hari tanpa berwakaf, tiada hari Jumat tanpa berwakaf dan tiada bulan tanpa berwakaf,” kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Dikatakan Prof Nuh, amal jariah yang nantinya dibawa seseorang sampai ke akhirat adalah shodaqoh jariah atau ilmu yang bermanfaat atau anak yang sholeh yang mendoakan orang tuanya.

Prof Nuh menjabarkan ketiganya bagaikan segitiga di mana shodaqoh jariah berada di bawah kiri, di atas adalah anak yang sholeh dan di bawah kanan adalah ilmu yang bermanfaat.

“Semua dokter itu sudah memiliki ilmu yang bermanfaat, tinggal shodaqoh jariah serta anak-anak yang sholeh. Ketiganya saling terkait, tidak mungkin memiliki anak yang sholeh tanpa adanya ilmu yang bermanfaat. Dan ilmu bermanfaat tidak mungkin bisa diraih tanpa adanya infrastruktur dari sebuah shodaqoh jariah,” jelasnya.

Salah satu shodaqoh jariah adalah wakaf. Prof Nuh pun menjelaskan tentang beda antara zakat dan wakaf. Dikatakan Prof Nuh, zakat itu ibaratnya biaya operasional kemasyarakatan. Begitu zakat dikumpulkan langsung dihabiskan. Tapi kalau wakaf bagaikan biaya modal atau investasi.

“Kalau misalnya zakat ayam, maka ayamnya dipotong dibagi-bagikan, habis. Tapi kalau ayam itu diwakafkan maka ayam itu tidak boleh dipotong. Ayam itu harus diternakkan dan hasil ternaknya itu yang dibagikan. Sehingga wakaf itu akan terus tumbuh,” ujar Prof Nuh.

Prof Nuh pun menegaskan bahwa untuk bisa berwakaf tidak harus berupa tanah dan bangunan tapi juga dalam bentuk uang.

Dekan FK UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subsp, F.E.R mengaku mulai terbuka wawasannya tentang wakaf. Dikatakannya ternyata wakaf itu tidak hanya dengan membangun masjid dan sejenisnya tapi bisa dengan uang.

“Kemanfaatannya itu. Kalau punya investasi dalam bentuk sukuk, obligasi, hasil dari itu untuk menyantuni anak-anak tidak nampu. Itu manfaatnya luar biasa,” jelas Prof Budi.

Kehadiran Prof Nuh d FK UNAIR ini diharapkan bisa memberikan pencerahan bagi selurub sivitas akademika. (ISM)