Prenatal Diagnosis: How Far Can We Go?

IKA Unair (Ikatan Alumni Universitas Airlangga) bekerjasama dengan USA chapter telah melaksanakan kegiatan AWCS (Airlangga Webinar Conference Series) ke-98 secara daring melalui Zoom dan youtube FK Unair Official pada hari Sabtu, 11 Juni 2022 pukul 09.00-11.00 WIB. Webinar ini bertemakan “Prenatal Diagnosis: How Far Can We Go?” yang dibawakan oleh Manggala Pasca Wardhana, MD., OG (MFM) Staf Dosen Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo dan Manesha Putra, MD., Ob/Gyn-Maternal-Fetal Medicine dari Universitas Colorado dan Anschutz Medical Center. Keduanya merupakan ahli obstetri ginekologi di bidang fetomaternal. Tujuan webinar ini adalah memberikan pemahaman kepada tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis kandungan dan bidan dalam mendiagnosis bayi dalam kandungan apakah mempunyai kelainan bawaan atau tidak. Peserta webinar tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis kandungan dan kebidanan serta para bidan di Indonesia.
Webinar ini dilaksanakan dengan Agus Sulistyono, MD, PhD, OG (MFM) sebagai moderator dan Dr. Asra Al Fauzi, SE, MM, dr., Sp.BS(K), FICS, FACS, IFAANS sebagai host. Sesi pertama dibawakan oleh dr. Manggala dengan judul “Prenatal diagnosis: role in birth defect detection in the resource-limited setting country”. Tingginya angka kematian pada bayi baru lahir akibat kelainan kromosom maupun infeksi merupakan masalah yang masih belum terselesaikan. Lima kelainan bawaan yang sering terjadi yakni kelainan jantung bawaan, defek tuba neural, kelainan hemoglobin, sindroma down dan kekurangan G6P. Maka dari itu perlu dilakukan penyaringan awal pada penyakit bawaan pada ibu hamil. Penyaringan ini dilakukan dalam dua tahap, yakni penyaringan awal serta penyaringan lanjutan jika hasil awal positif. Contohnya yakni pada sindroma down, bisa dilakukan USG pada trimester 1 menggunakan transnuchal scan, PCR, maupun tes kromosom dari cairan amnion. Pada kelainan kongenital, keputusan terbaik dikembangkan ilmu dan pengalaman, keahlian USG yang mumpuni serta fasilitas laboratorium yang mencukupi.
Materi kedua dibawakan oleh dr. Manesha dengan judul “Prenatal Diagnostic Testing and Screening: State of the Art and Future Directions”. Selain menggunakan USG yang marak digunakan di rumah sakit di Indonesia, ada beberapa metode penyaringan yang lebih canggih seperti: serum screening, DNA fetus, metodologi Non Invasive Prenatal Screening (NIPS) dengan whole genom sequencing. Kelainan autosomal yang dapat dideteksi oleh NIPS adalah sindroma down, kelainan sex, triploidy, autosomal aneuploidi hingga mikrodelesi pada bagian tertentu. Webinar kali ini ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang interaktif antara pemateri, peserta dan moderator. (Assyadilla)