PPDS FKUA Selenggarakan Etape 2 Airlangga Webinar Octathlon

Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran UNAIR didukung KSM RS Dr. Soetomo, Surabaya Neuroscience Institute, dan IDI melanjutkan pagelaran etape ke-2 Airlangga Webinar Octathlon pada Sabtu (6/8/2022) secara daring. Kegiatan webinar etape ini membahas tentang ETV and Shunt: Anatomical, Technical Notes, dan Pitfalls; Menjelaskan tantangan terkini dalam pelaksanaan ETV and Shunt sebagai pilihan dalam penanganan hydrocephalus.
Dr. dr. Wihasto Suryaningtyas, Sp.BS (K) bertindak sebagai Moderator pada etape kali ini. Staf yang menjadi pembicara adalah DR. dr. Muhammad Arifin Parenrengi, Sp.BS (K), yang membahas Pitfall to Avoid Complications in Shunt Surgery. Pembicara dari luar yang ikut kali ini adalah Samer K. Elbabaa, MD, FAANS, FAAP, FACS, Peneliti dan direktur dari Leon Pediatric Neuroscience Center, Arnold Palmer Hospital for Children, membahas On ETV: Anatomical notes and Pitfalls.
Acara berlangsung selama 1,5 jam ini telah menghadirkan pakar-pakar dari dalam dan luar negeri berlangsung dengan sangat kondusif dan diharapkan dapat menjadi jembatan pemahaman bagi mahasiswa dan general practitioner mengenai penggunaan pilihan terapi ETV dan Shunt, serta membantu memberikan insight bagi residen dan dokter spesialis Bedah Saraf dalam praktik klinis sehari-hari ketika menggunakan pilihan terapi tersebut.
Dalam penjelasannya, DR. dr. Muhammad Arifin Parenrengi, Sp.BS (K) juga menyampaikan bahwa identifikasi Pitfalls, dimana dapat terjadi Shunt Failure karena obstruksi, infeksi, dan lain-lain, semuanya tidak lepas dari penguasaan seorang klinisi dalam memahami basic medical science yang meliputi anatomi dan fisiologi secara komprehensif. Tidak lupa juga untuk senantiasa dengan teliti memperhatiakn follow up hasil pemeriksaan laboratorium pasien pasca Shunt, khususnya guna mengidentifikasi cerebrospinal fluid (CSF) eosinophilia yang merupakan indikasi adanya alergi terhadap Shunt.
Hal tersebut diamini pula oleh dr. Samer Elbaba, yang membahas ETV. ETV, yang merupakan singkatan dari Endoscopic Third Ventriculostomy, adalah pilihan terapi baru pada pasien hidrosefalus yang masih jarang dilaksanakan di Indonesia. “ETV merupakan masa depan penanganan hidrosefalus, yang memberikan keamanan dan efektivitas lebih baik dalam tatalaksana,” ujar Samer. ETV memiliki resiko yang kurang lebih sama dengan Shunt tetapi dengan probabilitas yang lebih rendah sehingga diharapkan dapat diaplikasikan di Indonesia ke depannya.