Pesona Pulau Raas dan Pelayanan Medis Gratis oleh Tim MARCO-19 RSTKA-FK UNAIR

Pulau Raas, Madura, merupakan pulau yang sangat indah, dengan sumber daya alam pantainya yang melimpah. Sayangnya keindahan tersebut tidak disertai pembangunan fasilitas infrastruktur yang memadai, termasuk juga di bidang kesehatan. Hal ini lah yang membuat perhatian tersendiri bagi dr. Faradila, beserta 16 tim dokter lain yang tergabung dalam Marco-19. Para dokter tersebut memutuskan untuk mengadakan sebuah pelayanan medis gratis bagi masyarakat di Pulau Raas ini
Tim yg terdiri dari alumni FK Unair, PPDS FK Unair, dan RSTKA ini sampai di Raas pada tanggal 13 September 2019. Mereka berangkat menggunakan kapal medis dari RSTKA, dan berhasil untuk dilabuhkan di pesisir Pulau Raas. Garis pantai di Raas sangat indah dan bersih, karena memang Raas masih jauh dari sentuhan orang luar.
Sebelumnya, tim Marco-19 telah bekerja sama dengan puskesmas di Pulau Raas. Screening untuk pasien yang akan dirawat juga sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Pelayanan medis kali ini difokuskan untuk pasien di dua kategori, yaitu bedah dan kandungan.
Antusiasme masyarakat di sini jauh melebihi ekspektasi. Banyak sekali warga Raas yang tertarik terhadap pelayanan medis yang dilakukan oleh tim Marco-19. Selama pelayanan medis, poli KIA dan BP tidak pernah kosong pasien selama seharian penuh.
“Antusiasme dan kesadaran masyarakat Raas untuk berobat secara medis sangatlah tinggi. Poli juga selalu ramai, ngga pernah sepi pengunjung. Tapi beruntungnya, semua komponen petugas kesehatan lokal di sini berkoordinasi dengan sangat baik, jadinya kita merasa enjoy dan ngga kewalahan.” Ujar dr. Faradila
Di Poli KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), tim Marco-19 juga sempat untuk melakukan operasi bedah caesar. Di bawah pengawasan dr. Soedarsono hadipranata, Sp.OG dari RSTKA, operasi tersebut berjalan lancar. Ibu dan bayi yang dilahirkan selamat dan tampak sangat sehat. Tim bedah juga melakukan beberapa operasi. Prosedur operasi yang paling banyak dilakukan adalah operasi pengangkatan struma.
Pelayanan medis tersebut berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 13 hingga 15 September 2021. Di sela-sela melakukan pelayanan medis, dr. Faradila Budi Saputri, dr. Sherly Yolanda, dr. Shandilino Bagus Pratama, dr. Pandit Bagus, dr. Neisya Intan, dr. Erlyta Zulfaizah, dr. Siti Nurul Jannah, dr. Kadek Dhanya Chandita beserta 9 tim dokter lainnya tidak lupa menikmati keindahan alam Pulau Raas.
“Saat di Raas, kita nyempetin waktu buat pergi ke pantai untuk sekedar melepas penat. Temen-temen yang laki-laki juga langsung berenang, soalnya air di sini itu jernih banget. Warga di sini juga baik, kita pernah dikasi udang jenis tiger prawn. Udangnya besar banget, rasanya juga mirip sama kepiting.” Tambah dr. Faradila.

dr. Faradila berharap, kedepannya tim Dinas Kesehatan Kota Sumenep seharusnya melakukan screening kesehatan rutin di setiap pulau, termasuk di Raas. Pada saat screening sebelum pelayanan medis, puskesmas juga cukup kesulitan. Dikarenakan data pasien tidak ada, dan tim harus melakukan screening manual kepada penduduk setempat.
“Kita juga berharap supaya pembangunan infrastruktur seperti dermaga segera merata di semua Indonesia. Supaya masyarakatnya juga tidak kesulitan untuk mengakses fasilitas kesehatan yang mungkin masih ada di Kota. Pesona Raas yang sangat indah ini juga perlu untuk diketahui orang lain.” Pungkas dr. Faradila.
Penulis: Alfatih Muhammad Ismail dan Pandit Bagus Tri Saputra