Peran Potensi Selenium pada anak dengan Sindrom Down

Sindrom Down atau yang dikenal dengan trisomy 21, merupakan kondisi dimana anak dilahirkan dengan kelebihan kromosom, khususnya kromosom ke-21. Sel dalam tubuh manusia biasanya terdiri dari 23 pasang kromosom. Masing-masing pasangan kromosom terdiri dari satu kromosom dari ayah dan kromosom dari ibu. Namun pada individu dengan sindrom Down, terjadi pembelahan sel yang tidak normal pada kromosom ke-21 yang mengakibatkan kelebihan jumlah kromosom. Hal ini akan menyebabkan perkembangan fisik dan mental yang tertunda, bahkan kecacatan. Sindrom ini adalah kelainan kromosom genetic yang paling umum terjadi dan sering kali menyebabkan masalah kesehatan lainnya, salah satunya adalah gangguan pada fungsi kelenjar tiroid.
Kelenjar tiroid adalah organ penting dalam sistem endokrin manusia. Terletak di bagian depan leher, kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid yang mengatur metabolisme tubuh. Hormon tiroid, terutama T3 (triiodotironin) dan T4 (tiroksin), mempengaruhi hamper setiap sel dalam tubuh, mempengaruhi sejumlah fungsi penting seperti pertumbuhan, perkembangan, dan suhu tubuh. Selain itu, kelenjar tiroid juga menghasilkan hormon kalsitonin yang membantu mengatur kadar kalsium dalam darah. Keseimbangan tiroid penting untuk memastikan fungsi tubuh yang optimal.
Individu dengan sindrom Down memiliki peningkatan risiko disfungsi tiroid, khususnya hipotiroidisme. Hipotiroidisme adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk kelelahan, penambahan berat badan, sembelit, dan kulit kering.
Selenium adalah mineral penting dengan sifat antioksidan yang penting untuk beberapa fungsi fisiologis dalam tubuh manusia. Selenium ini memainkan peran penting dalam melindungi sel dari kerusakan oksidatif, mengatur fungsi tiroid, dan mendukung sistem kekebalan tubuh yang kuat. Mengingat fungsinya yang beragam, para peneliti mulai menyelidiki apakah suplementasi selenium dapat menawarkan manfaat potensial bagi individu dengan sindrom Down. Dalam konteks hipotiroidisme, selenium memainkan peran penting dalam pembuatan hormon tiroid. Kekurangan selenium dapat mempengaruhi fungsi kelenjar tiroid dan metabolisme hormon tiroid.
Penelitian telah menunjukkan bahwa individu dengan sindrom Down mungkin lebih rentan terhadap kekurangan selenium. Kekurangan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan metabolisme, pembatasan makanan, dan gangguan penyerapan. Selenium dapat diperoleh secara alami melalui konsumsi makanan yang mengandung banyak selenium, seperti ayam, daging merah, seafood, telur, atau biji-bijian. Apabila asupan dari makanan belum mencukupi, maka suplemen selenium dapat diberikan untuk mengatasi dan mencegah kekurangan selenium. Namun pemberian dan aturan konsumsi selenium harus berdasarkan arahan dari dokter.
“Penelitian yang kami lakukan di Dr Soetomo menemukan bahwa anak-anak sindrom Down dengan Autoimmune thyroiditis (AITD) memiliki kadar Selenium yang rendah dibandingkan dengan tanpa AITD” ujar Dr. Yuni Hisbiyah, dr., MMRS., Sp.A salah satu dokter spesialis anak di RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Perawatan sindrom Down memang bisa menjadi tugas yang menantang, namun kita dapat mencari sumber informasi dasar tentang kondisi ini dan strategi untuk merawat serta mengembangkan potensi anak. Kita juga bisa mencari bantuan dari professional medis untuk penanganan yang lebih terarah.
Penulis: Nabilah Wairooy
Referensi:
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2270/sindroma-down-libatkan-kami-bukan-bantu-kami
Hisbiyah Y, Endaryanto A, Setyoboedi B, Rochmah N, Faizi M and Fedora K (2023)
Selenium level correlates negatively with antibodies but positively with thyroid function in children with down syndrome: an Indonesian study. Front. Endocrinol. 14:1177373. doi: 10.3389/fendo.2023.1177373