Agustus 12, 2022

Neurologi FK UNAIR Mengadakan Workshop Neurorestorasi

Neurologi FK UNAIR mengadakan workshop neurorestorasi pada tanggal 5 agustus 2022 yang merupakan rangkaian acara dari Continuing Neurologi Education 2022 yang bertempat di hotel JW Marriot. Neurorestorasi merupakan layanan untuk pemulihan sistem saraf yang rusak akibat adanya gangguan sistem saraf (contohnya: serangan stroke). Neurorestorasi meliputi proses pembentukan neuron baru (neurogenesis), vaskularisasi baru (angiogenesis), dan hubungan antar neuron yang baru (sinaptogenesis). Workshop ini dihadiri oleh para dokter umum dan juga dokter spesialis saraf, dimana materi tidak hanya disampaikan oleh para neurolog kebanggaan UNAIR seperti dr. Deby Wahyuning Hadi Sp.N (K) dan dr. Fadil Sp.N (K), tetapi juga pembicara lain yang sangat kompeten di bidangnya yaitu dr. Riska Fathoni Perdana Sp.THT-KL (K), dr. Amanda Tiksnadi Sp.N (K), PhD dan bapak Ujang Salim, AmdTw, SKM selaku terapis.

Materi pertama disampaikan oleh dr. Fadil Sp.N (K) mengenai neuroanatomi, physiology dan neurophysiology aspek pada dysphagia. Kemudian materi selanjutnya oleh dr Riska Fathoni Sp.THT-KL (K) mengenai “Flexible Endoscopic Evaluation of Swallowing (FEES) pada Disfagia Orofaring”, beliau tidak hanya menyampaikan materi tetapi juga memperagakan endoscopy pada saat workshop. Materi berikutnya oleh dr. Deby Wahyuning Hadi Sp.N (K) yaitu “Updates and Experimental Approach for Treating Dysphagia”.  Setelah menyampaikan materi beliau memperagakan pemeriksaan tDCS serta peserta diberi kesempatan untuk hands on. dr. Amanda Tiksnadi Sp.N (K) menyampaikan materi yang tidak kalah menarik yaitu “The Role of Brain Stimulation in Dysphagia”, dan bapak Ujang Salim, AmdTw, SKM memberikan materi dan hands on mengenai stimulasi manual dan pemeriksaan pada pasien dengan gangguan menelan.

Workshop ini sangat bermanfaat terutama bagi para dokter agar lebih dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang neurorestorasi terutama untuk memeriksa dan memberikan terapi pada pasien dengan disfagia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *