Januari 13, 2023

Mahasiswa Harvard Sharing Tips Jadi Magister di Amerika Serikat

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) bekerjasama dengan Education USA mengadakan sharing session bersama Maria Cellina Wijaya, Kamis, 12 Januari 2022. Mahasiswa master bidang kesehatan masyarakat di Harvard ini adalah alumnus FK UNAIR. Kepada juniornya, ia berbagi tips melanjutkan studi di luar negeri setelah lulus dokter.

Sebelum menentukan mau belajar apa, pertimbangan utama adalah karir yang ingin dijalani ke depannya. Banyak opsi karir bagi lulusan dokter. Selain menjadi klinisi, dokter juga bisa berkarir sebagai konsultan kesehatan, berkecimpung di dunia manajemen, farmasi, entrepreneur hingga peneliti.

“Jangan yang oke mau ambil S2 tapi belum tahu setelahnya mau jadi apa,” ujar wanita yang akrab disapa Celline di Aula FK UNAIR.

Selanjutnya kesempatan karir. Apakah bidang yang digeluti nantinya memberikan kesempatan karir luas atau sebaliknya karena persaingannya yang ketat. Kemudian biaya pendidikan, lama studi, keahlian dan minat. Semua aspek tersebut harus dipertimbangkan secara matang sehingga proses studi berjalan lancar.

Setiap pilihan tentu memiliki pro dan kontra. Melanjutkan studi ke luar negeri mahasiswa bisa lebih mendapatkan eksposur dengan jejaring internasional. Juga metode pembelajaran mengedepankan diskusi membuat mahasiswa lebih kritis dan vocal. Apalagi kampus pilihan termasuk kampus bergengsi. Minusnya, tentu jauh dari keluarga.

Mengenai studi di luar negeri, Celline memerlukan waktu selama dua tahun penuh untuk mempersiapkan diri. Mulai dari mempersiapakan berkas untuk daftar kampus dan beasiswa. Mulai dari mempersiapkan transkrip nilai berbahasa inggris, curriculum vitae, nilai TOEFL/ IELTS, personal statement, surat rekomendasi dan lain sebagainya.

“Riset mendalam dulu sebelum menentukan pilihan. Semua ini tidak bisa disiapkan satu atau dua bulan. Saya sendiri menyiapkan ini selama dua tahun. Di sela-sela internship, saya belajar untuk mempersiapkan TOEFL,” tambah ibu satu anak ini.

Hal lain yang tak kalah penting adalah personal statement. Personal statemen sebaiknya otentik. Menjabarkan jelas motivasi pribadi dalam memilih studi. Bisa juga dipaparkan harapan dan target Ketika lulus nanti.

Mewakili Dekan, Staf Khusus Dekanat, Dr. Eighty Mardiyan Kurniawati, dr., Sp.OG(K) mengapresiasi acara sharing session ini. Ia berharap ke depan semakin banyak putra-putri Indonesia yang melanjutkan studi di luar negeri. Membawa nama Indonesia ke jejaring Internasional. Juga menimba ilmu sebanyak mungkin untuk kemudian diimplementasikan di Indonesia.

“Mahasiswa kami saat ini banyak yang berpikir out of the box, terutama dalam karir. Tidak seperti generasi saya yang lulus dokter langsung berpikir untuk melayani pasien. Belakangan tren ini banyak sekali lulusan kami secara mandiri menjajagi pendidikan tinggi ke luar negeri. Semoga dari sharing ini semakin banyak lagi mahasiswa kami yang termotivasi untuk kuliah ke luar negeri” tukasnya. (ISM)