Kuman Kotor Pun Menunjukkan Manfaat Bagi yang Berpikir

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, segala isinya terdapat tanda-tanda bagi ulil albab,” demikian kata pembuka dari Dr. Soebagijo Adi S., dr, Sp.PD, K-EMD. dalam ceramah dhuhur Ramadhan di masjid an Nur RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Dr. Soebagijo Adi yang juga dosen departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UNAIR/RSUD dr. Soetomo menyampaikan edukasi di hadapan keluarga pasien, dokter, perawat, paramedis dan jamaah masjid pada Kamis, 14 April 2022.
Beliau menyampaikan bahwa Ulil Albab atau orang yang mau berfikir akan selalu memikirkan hikmah ciptaan Allah, Tuhan yang Maha Esa dalam segala kondisi.
Pandemi yang beberapa gelombang tentu ada hikmahnya. Pada dokter dan tenaga kesehatan terus meneliti hal tersebut hingga kini. Mereka juga tetap menangani pasien walau dalam kondisi pandemi. Sehingga terpenuhi aspek vertikal dengan Tuhan dan horizontal dengan sesama.
Contoh lain menurut Dr. Soebagijo Adi, dahulu kuman E. coli dianggap makhluk hina. Kuman tersebut banyak terdapat di tempat-tempat kotor dan usus. Namun hal tersebut kini berubah. Ternyata teknologi rekayasa genetika, kuman tersebut bisa dijadikan bahan pembuat insulin. Insulin merupakan salah satu terapi penyakit diabetes atau kencing manis.
Lebih kecil lagi, sejumput DNA. Sesuatu yang sangat kecil yang ternyata saat ini diteliti memiliki sumber informasi dalam menentukan protein dalam tubuh, misal warna kulit, mata dan lain-lain. “Rabbanā mā khalaqta hādzā bāṭilā (Tidaklah Allah menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia).” tutup beliau. (MSA/DUL)