Mei 17, 2022

Kuliah Tamu Adjunct Professor Departemen IKM-KP FK UNAIR

Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran Pencegahan (IKM-KP) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga menyelenggarakan kuliah tamu, Jumat (13/5). Kali ini dosen yang dihadirkan adalah Assoc Prof. Brahmaputra Murjadi, dr., MPH, PhD. Ia adalah dosen dari Western Sidney University School of Medicine, Australia yang akan menjalani inaugurasi adjunct professor, 24 Mei mendatang.

Di depan 53 Dokter Muda, alumnus FK UNAIR ini memaparkan secara rinci mengenai penelitian kualitatif di dunia kedokteran. Seperti diketahui, di dunia medis penelitian lebih masif dilakukan dengan metode kuantitatif. Padahal, untuk mendapatkan atau memberikan solusi pada suatu masalah, pendekatan secara kualitatif juga diperlukan.

“Meskipun sebagai praktisi di bidag kesehatan, kita tidak melulu bergelut dengan angka. Namun juga kualitas, sehingga aspek-aspek sosial, budaya dan lain sebagainya turut diperhatikan. Dengan begitu bisa memberikan solusi terhadap masalah kesehatan yang ada,” terangnya saat memberikan kuliah di Ruang Sidang A FK UNAIR.

Ketua Departemen IKM-KP, Dr. Widati Fatmaningrum, dr., M.Kes, Sp.GK. menuturkan, departemen IKMKP tidak lepas dari kegiatan penelitian. Karenanya tema yang diangkat kali ini relevan dengan kebutuhan mahasiswa DM.

“Kuliah ini kami berikan kepada DM yang sedang stase di departemen kami,” terangnya.

Selain itu, kuliah tamu ini menjadi salah satu wahana bagi adjunct professor IKM-KP untuk menerapkan tri dharma perguruan tinggi, selain penelitian, pengabdian masyarakat dan ini, pendidikan.

“Kalau di IKM kami tawarkan untuk pendidikan minimal 5 jam melakukan pengajaran. Ini berlaku pada siapapun yang akan menjadi adjunct professor,” ujarnya.

Departemen IKM-KP memilih Prof Brahmaputra sebagai adjunct professor mempertimbangkan kepakarannya di bidang yang sama. Pun memberikan wadah kepada alumni FK UNAIR untuk berkarya memakukan FK UNAIR.

“Beliau ini awalnya ahli mikrobiologi. Tapi karena bekerjanya di bidang ilmu kesehatan masyarakat di Australia jadi linear dengan kami,” tukasnya. (ISM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *