Agustus 11, 2022

Kiat Melanjutkan Studi PhD di USA dan Eropa

Acara webinar bertajuk “FK Unair Goes Abroad : Kiat Melanjutkan Studi PhD di USA dan Eropa” yang diadakan pada Rabu 16 Februari 2022 pukul 08.00 – 13.30 WIB bekerjasama dengan School of Medicine, University of Manchester ini menghadirkan Prof. Delvac Oceandy, MD, PhD dari divisi kardiovaskuler sebagai salah satu pemateri. Webinar tersebut juga mengundang pemateri lain yaitu Prof. Dr. Budi Santoso, dr. Sp. OG(K), Nizar Yamanie, dr, Sp. S(K), Triono Soendoro, dr., M. Sc., M. Phil., PhD, Dr. Achmad Chusnu Romdhoni, dr. Sp. THT-KL(K), Abdul Khairul Rizki Purba, dr. Sp. FK, PhD, dan Firas Farisi Alkaff, dr, serta sebagai moderator yaitu Dr. Eighty Mardiyan K., dr. Sp. OG(K).

Dalam webinar ini, Prof. Dr. Budi Santoso, dr. Sp. OG(K) menyampaikan tentang bagaimana peran strategis kerjasama Fakultas Kedokteran dengan universitas luar negeri. FK Unair bekerjasama dengan beberapa universitas-universitas ternama di dunia sehingga dapat mempermudah akses bagi para mahasiswa yang berminat untuk melanjutkan studi di luar negeri. Tak hanya itu, terbuka juga banyak kesempatan untuk mendapatkan beasiswa selama studi diluar negeri, beberapa diantaranya di Eropa dan USA.

Topik menyiapkan diri untuk pendaftaran program PhD disampaikan oleh Triono Soendoro, dr., M. Sc., M. Phil., PhD. Beliau juga menyampaikan pentingnya perubahan paradgima ke arah pengembangan Artificial Intelligence (AI) dan P4M (predictive, preventive, personalized, participatory medicine). Kesadaran diri sendiri adalah salah satu kunci penting dalam persiapan mendaftar program PhD, kesadaran akan keinginan untuk maju dan terus berkembang termasuk di dalamnya dan jangan menjadikan diri terbebani dengan persyaratan maupun kondisi khusus sebelum mendaftar. Bagian terpenting yang perlu dipersiapkan adalah Statement of Purpose (SOP) yang berisi tujuan studi, lalu latar belakang studi, dimana jika menyertakan poin akan mengembangkan sesuatu di tempat asal akan menjadi poin tambahan

Kemudian dilanjutkan oleh Dr. Achmad Chusnu Romdhoni, dr. Sp. THT-KL(K) yang menyampaikan cara memunculkan motivasi mahasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri. Beliau menjelaskan beberapa manfaat melanjutkan studi di luar negeri, antara lain memiliki kesempatan kerja yang lebih besar, mendapatkan perspektif yang berbeda, mengetahui perbedaan budaya di setiap negara, lebih mandiri, meningkatkan kemampuan analisis dan penyelesaian masalah, serta bisa mengembangkan karakter diri. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk melanjutkan studi di luar negeri, yaitu melalui beasiswa, program volunteer, summer program, dan riset.

Pada kesempatan ini, Prof. Delvac Oceandy, MD, PhD, membawakan topik memilih bidang minat dan profesor untuk studi PhD di UK – Eropa. Beliau menjelaskan bahwa ada tiga hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum mendaftar PhD, yaitu Place (University), Person (Supervisor), dan Project. Terdapat satu poin penting yang perlu diperhatikan sebelum menentukan place atau universitas tujuan yaitu research performance yang dapat diakses pada website lembaga penelitian independen milik masing-masing negara. Selanjutnya dalam menentukan supervisor, terdapat beberapa poin yang dapat dijadikan acuan, antara lain research interest mencakup tema research dan metodologi yang digunakan, performa grup, serta berapa banyak dan bagaimana kualitas PhD yang telah diluluskan.

Abdul Khairul Rizki Purba, dr. Sp. FK, PhD., menyampaikan topik perbedaan Master dan PhD program. Beliau menjelaskan bahwa bidang yang dipilih pada PhD program lebih terfokus dibandingkan master program. Pada PhD program, mahasiswa akan disiapkan untuk dapat melakukan penelitian secara independen dan dapat berkontribusi dalam bidang akademik misalnya sebagai professor di sebuah universitas.

Firas Farisi Alkaff, dr., menyampaikan topik paid-PhD dan life strategy di luar negeri. Beliau menjelaskan bahwa program PhD di luar negeri memiliki sistem yang berbeda dengan program doktoral di Indonesia. Program PhD di luar negeri memiliki konsep bekerja sehingga mahasiswa yang terlibat dalam penelitian akan mendapatkan gaji. Gaji yang didapatkan saat menempuh PhD program bisa menjamin kesejahteraan mahasiswa.  Beberapa strategi untuk menambah biaya hidup selama menembuh PhD program di luar negeri antara lain menyewakan kamar untuk mahasiswa lain, mengajukan bantuan biaya hidup ke pemerintah seperti asuransi, dan menggunakan sepeda untuk mobilisasi disbanding menggunakan transportasi umum. (Mahendra ES)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *