sumber foto : news.ika-fkua.org
Airlangga Education Expo 2021 kembali hadir. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ikut terlibat secara aktif. Beragam acara talkshow diselenggarakan. Seperti, Ngopi, dok! (Ngobrol Tipis bareng Dokter) dan Ngeteh, bund! (Ngobrol Santai bareng Bidan).
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya Prof Dr dr Budi Santoso, Sp.OG(K) memperkenalkan FK Unair melalui talkshow Ada Apa dengan FK? secara daring Senin (15/2). Alumnus FK Unair angkatan 1982 ini membuka sesi hari itu dengan menjelaskan ranking fakultas yang berkaitan dengan kedokteran dan kesehatan. FK Unair ada di peringkat 551-600 dunia menurut QS WUR by Subject 2020. Di Indonesia ada di peringkat keempat menurut QS World University Rankings 2021 dan menurut QS Asia University Rankings di Asia FK Unair pada peringkat 171.
Spesialis obstetri dan ginekologi konsultan fertilitas dan endokrinologi itu mengungkapkan, motto FK Sehat: survive, excellent, humble, agile, dan transcendent. Motto ini hendaknya diaplikasikan oleh seluruh warga FK Unair.
Calon-calon tenaga kesehatan tentu membutuhkan rumah sakit pendidikan. Aktivitas pembelajaran diselenggarakan di dua rumah sakit pendidikan utama yaitu RSUD dr Soetomo dan RS Pendidikan Universitas Airlangga Surabaya. Selain itu, FK Unair menjalin kerja sama dengan lebih dari sembilan rumah sakit yang sebagian besar berada di Surabaya dan Jawa Timur.
’’Jadi mahasiswa kedokteran belajar terus? Tidak. Untuk meningkatkan soft skills diharapkan ikut kegiatan mahasiswa,’’ kata dokter yang dikukuhkan sebagai guru besar pada 2014 itu. Pilihannya, lanjut dia, beragam. Mulai berorganisasi, aktivitas sosial, bahkan kegiatan yang sesuai hobi.
Kegiatan sosial ke berbagai daerah, salah satunya, mengasah kemampuan calon-calon dokter. Beberapa waktu lalu, beberapa mahasiswa FK membawa donasi bagi korban banjir di Lamongan. ’’Ada pula kesempatan jadi relawan pelayanan kesehatan di RS Terapung Ksatria Airlangga hingga ke pelosok Nusantara,’’ ungkap Prof Budi.
Peluang mengikuti lomba-lomba maupun program pertukaran mahasiswa dengan universitas-universitas serta rumah sakit di luar negeri terbuka lebar. Di antaranya, di Filipina, Jepang, Thailand, dan Belanda. ’’Jika tidak lebih satu bulan, mahasiswa tidak harus mengulang kuliah bahkan bisa diklaimkan sebagai pengganti KKN,’’ katanya. Kalau program pertukaran atau penelitian lebih dari tiga bulan, mahasiswa bisa mempertimbangkan untuk mengajukan cuti. Tentu, ada kemungkinan proses belajar agak molor.
Ngopi, dok (Ngobrol Tips bareng Dokter): ’’Jadi Dokter yuk!’’ secara daring Selasa (16/2) menghadirkan Mawapres Unair Adnya Suasti, S.Ked dengan host Duta FK Unair Lintang Elin. Keduanya membahas pembiayaan selama kuliah di FK Unair. Adnya menceritakan tentang peluang mendapatkan beasiswa. Untuk yang tidak mampu bisa mengajukan bidik misi.
Bagaimana kalau cukup mampu secara ekonomi tapi berprestasi? Adnya menyebut, ada beraneka pilihannya. Dari Kemendikbud RI namanya Beasiswa Unggulan. Bila lolos seleksi, penerima beasiswa akan mendapatkan biaya kuliah yang ditanggung sepenuhnya, living cost, dana buku, dan dana penelitian ketika skripsi. Dari Unair ada PPA (Putra-Putri Airlangga). ’’Dari swasta dan beberapa bank juga ada peluang untuk mendapatkan beasiswa,’’ katanya.
Dia juga mengungkapkan berbagai peluang kerja dan jenjang pendidikan lanjutan setelah lulus jadi dokter. Sebagai klinisi, dokter bisa memperdalam ilmunya sesuai minat dan bakat ke jenjang spesialis. Ada pula jalur pendidikan lanjutan ke arah peneliti maupun manajemen kesehatan. ’’Bisa juga ke arah entrepreneur,’’ ujarnya.
Airlangga Education Expo 2021 berlangsung 13-24 Februari. Inilah kegiatan pameran pendidikan terbesar Universitas Airlangga tahunan bagi calon mahasiswa baru, orang tua, guru, dan mahasiswa. Seluruh rangkaian acara berlangsung secara daring. Ada virtual tour, talkshow, dan booth-booth virtual fakultas dengan informasi terperinci.
sumber : news.ika-fkua.org