“Gumun”nya Mahasiswi Bule di RSUD Dr Soetomo

Saat itu di Departemen/ SMF Neurologi kedatangan tamu mahasiswi dari Ceko. Tujuannya belajar tentang kedokteran di negara lain. Ternyata mahasiswi bule tersebut minat ke departemen neurologi.
Selama beberapa hari oleh koordinator pendidikan dia diikutkan melihat proses belajar dokter. Dia juga melihat suasana perawatan neurologi seperti kecanggihan pemeriksaan angiography, terapi intervensi, pemeriksaan rekam otot EMG (Elektromiografi) dan alat-alat canggih lainnya.
Banyak hal yang menarik ketika dia ikut visite pasien. Diantaranya banyak pertanyaan,”Kenapa kasus stroke banyak? Bagaimana pencegahan stroke usia muda? dan Bagaimana perawatan stroke?” Panjang dan lebar kami jelaskan tentang penanganan stroke di sini.
Berikutnya, kami ajak ke pasien kelemahan tungkai karena gangguan di spine (tulang belakang). Ditunjukkan perbandingan lokasi kelainan pada foto MRI spine dan pada tes perspirasi (tes otonom untuk pemeriksaan keringat). Yang ternyata lokasi dua pemeriksaan tersebut sesuai.
Tes perspirasi ini dilakukan dengan menaburkan tepung ke tubuh pasien untuk melihat perubahan warna kulit.
”Wow so interesting….”, katanya dengan nada gumun. Tambahnya, “This is simple”, hanya butuh flour (tepung) dan iodine namun sangat membantu menentukan letak lesi.
Tes tradisional ini juga menghemat biaya. Karena dengan lokasi yang tepat, MRI spine bisa fokus. Tidak perlu wholebody MRI atau MRI mulai atas hingga bawah.
Semoga saat pulang sampai di negaranya, dia bisa menerapkan ilmu tes perspirasi atau “pupuran” tepung ini. Kalau sulit mencari tepung di Ceko, dia bisa balik ke Surabaya. Kulakan tepung di pasar karang menjangan hehehe.
Penulis: Mohammad Saiful Ardhi, Dept/SMF Neurologi