April 27, 2022

FK UNAIR Terima Kunjungan Kemenkes Bahas Pelaksanaan dan Kontrak Kerja Bantuan PPDS dan Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) terima kunjungan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Selasa (26/4). Kunjungan tersebut dalam rangka koordinasi tentang beberapa program pendidikan dokter di Indonesia. Salah satu poin yang dibahas adalah upaya pemerataan dokter dengan program pemberian bantuan biaya pendidikan khusus bagi mahasiswa afirmasi.

Dekan FK UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG (K) menyambut baik wacana ini. Apalagi pemerataan dokter masih menjadi permasalahan yang perlu dipecahkan di Indonesia. Dan FK UNAIR juga turut bertanggung jawab akan hal tersebut.

“Pemerataan menjadi hal yang patut kita selesaikan bersama. Sehingga diskusi seperti ini sangat baik untuk merumuskan formulasi dan solusi sehingga persebaran dokter baik umum maupun spesialis bisa merata,” terangnya dalam sambutannya di Ruang Sidang A.

Apalagi FK UNAIR masuk dalam 5 fakultas kedokteran di Indonesia yang menjalankan tugas sebagai pelaksana Academic Health System (AHS). Di mana FK UNAIR menaungi wilayah Jawa Timur, NTT dan NTB. Ini tentunya bisa dioptimalkan untuk membantu program ini.

Fitria, dr., MKM, Direktorat Penyediaan Tenaga Kesehatan menuturkan, saat ini pihaknya telah menyiapkan bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa kedokteran semester satu dan PPDS. Dengan harapan, mahasiswa kedokteran dari daerah, utamanya daerah 3T (Terluar, Tertinggal dan Terdepan) yang mendapatkan pembiayaan ini mau kembali ke daerahnya untuk mengabdi.

“Kami tawarkan untuk bantuan pendidikan dan biaya hidup kepada mahasiswa S1 selama 5,5 tahun, maka nantinya setelah lulus akan kami minta untuk mengabdi di daerah selama 4 tahun. Sementara untuk mahasiswa profesi cukup 2 tahun sebagai tanda bakti telah mendapatkan dukungan biaya pendidikan,” terangnya.

Dengan program ini, Kemenkes juga berharap FK UNAIR menyeleksi calon mahasiswanya yang berasal dari daerah yang layak untuk mendapatkan dana bantuan pendidikan. Juga memberikan pembekalan tambahan jika kompetensi mereka di bawah standar. Ini disetujui oleh FK UNAIR.

Ia juga menekankan, pihaknya akan berkoordinasi ke pemerintah daerah sehingga saat lulus, dokter-dokter ini langsung ditampung di daerah yang kekurangan dokter dan spesialis. Harapan nantinya tidak ada miskomunikasi dalam penempatan para lulusan dokter ini.

“Nama-nama dokter yang lulus dari pembiayaan kami akan kami sampaikan ke pemerintah daerah. Akan kita lakukan pendaya gunaan,” tukasnya. (ISM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *