FK UNAIR-BPJS Diskusi Mengenai Pelayanan Kesehatan Dasar

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menerima kunjungan Direktur Utama BPJS, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D, AAK, di Ruang Sidang Dekan, Kamis, 25 Mei 2023. Wakil Dekan 3, Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes Bersama para dosen di Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan hadir menyambut.
“Prof Gufron hari ini mengisi kegiatan di FKM. Karena ingin nostalgia beliau mampir ke FK UNAIR,” terang Dokter Sulis ditemui seusai acara.
Dalam forum yang hangat tersebut, dilakukan diskusi mengenai pelayanan kesehatan di tingkat dasar dan upaya untuk peningkatannya serta beberapa program BPJS.
“Program yang dimiliki BPJS sudah sangat bagus. Terbukti saat ini cakupan kepesertaannya juga sangat tinggi. artinya sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat,” lanjut Dokter Sulis.
Demi peningkatan layanan ke depan, Ia memberikan masukan untuk pengembangan BPJS sehingga semakin mudah diakses publik. Dengan keterbukaan informasi, masyarakat bisa mendapatkan pengalaman untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik. Imbasnya juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BPJS.
Dalam kesempatan yang sama, Prof Ali Ghufron menyampaikan bahwa cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Sosial (JKN) per bulan Mei tahun 2023 ini sebesar 92,57%. Dari, total penduduk 275,3 juta jiwa, 254,15 juta jiwa sudah memiliki JKN.
“Setiap harinya, sebanyak 1,4 juta peserta JKN mengunjungi fasilitas kesehatan,” terangnya.
Per tahun 2023 ini, BPJS mengalokasikan dana 24 Triliun untuk pengobatan penyakit Kataspropik. Seperti diantaranya Gagal ginjal, jantung, stroke dan lain sebagainya.
BPJS mentargetkan untuk memperluas cakupan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP Seperti dengan klinik pratama, DPP, praktik dokter gigi, Klinik TNI, klinik Polri dan Rs D Pratama yang presentasenya tidak sebanyak puskesmas dengan presentase kerjasama dengan BPJS sebanyak sebanyak 44 persen.
“Penguatan FKTP sebagai gatekeeper menjadi sangat krusial. FKTP menjadi pilihan utama peserta JKN untuk mendapatkan pelayanan. Dengan cakapnya FKTP mengelola status kesehatan peserta JKN,proses rujukan dan rujuk balik ke FKTL (fasilitas kesehatan tingkat lanjutan) juga akan berjalan dengan baik,” tambahnya.
Beberapa upaya untuk optimalisasi FKTP sebagai gatekeeper ini antara lain dengan memperluas aksesibilitas FKTP.Memberikan pelayanan yang komprehensif dari promotif hingga prefentif, serta menguatkan peran FKTP sebagai koordinator pelayanan kesehatan, termasuk pemantau status kesehatan peserta JKN. (ISM)