Oktober 19, 2022

FK Beri Pelatihan dan Dampingi Teman Tuli Berwirausaha

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) memberikan pelatihan dan mendampingi komunitas teman tuli untuk berwirausaha. Pelatihan dilaksanakan selama satu bulan di Bulan September lalu. Harapannya ini dapat mengembangkan sumber daya mereka sehingga mandiri ekonomi.

Dalam menyelenggarakan pelatihan ini, FK UNAIR menggandeng PUPA Learning Center di Jakarta Utara, dan komunitas Teman Tuli yang tergabung dalam Iqro Deaf Community (IDC) dan Rumah Qur’an Isyarah (RQI) di Bandung.

“Penyandang disabilitas memiliki kedudukan dan hak yang sama sebagai warga negara Indonesia. Meski terdapat kewajiban bagi instansi pemerintah maupun swasta untuk mempekerjakan penyandang disabilitas. Namun nyatanya, masih banyak penyandang disabilitas yang belum bekerja. Keterampilan yang dimiliki oleh penyandang disabilitas menjadi hal yang mendasar untuk mencapai kemandirian ekonomi,” ungkap ketua kegiatan, dr. Dewi Ratna Sari, M.Si.

Program ini terdiri dari 2 tahapan. Yaitu tahap pelatihan dan tahap pendampingan yang dilaksanakan secara hybrid. Kegiatan dibantu oleh Juru Bicara Isyarat yang telah tersertifikasi.

Pada tahap pelatihan, para peserta dibekali 6 materi, tidak hanya pengetahuan mengenai kewirausahaan tetapi juga mengenai sisi kesehatan yang dapat mendukung kewirausahaan. Sedangkan tahap pendampingan dilakukan pada peserta terpilih yang telah menyusun proposal bisnis, dan didampingi selama 1 bulan untuk merealisasikan bisnisnya.

“Alhamdulillah rangkaian panjang kegiatan ini dapat berjalan sesuai rencana, berkat tim yang solid, terutama Tim Utama dari FK UNAIR, yaitu Dr. dr. Maftuchah Rochmanti, M.Kes dan dr. Rimbun, M.Si”, papar Dewi.

Salah satu materi kesehatan adalah pentingnya olahraga bagi pebisnis oleh Prof. Dr. dr. Bambang Purwanto, M. Kes, seorang pakar kedokteran olahraga dari FK UNAIR. Prof Bambang menuturkan bahwa olahraga dapat meningkatkan kesehatan bisnis, kutipnya dari seorang Founder dan CEO VitFit, Elizabeth Robinson. “Semua pebisnis sukses selalu memulai harinya dengan bangun pagi dan berolahraga, termasuk pebisnis yang menyandang disabilitas” terangnya.

Ia menambahkan, Selain mendapatkan kesehatan dan kebugaran, olahraga secara berkelompok juga dapat memperbanyak relasi, mengurangi stress, serta dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan mengendalikan diri.

Psikiater FK UNAIR, dr. Azimatul Karimah, Sp.KJ (K) juga turut memberikan materi dalam pelatihan ini untuk memberikan tips dan trik mengelola stress saat terjun di bidang wirausaha. Materi pelatihan kewirausahaan diberikan oleh Aidil Muchammad, SE, ME, CPSC dari PUPA Learning Center.

Sembilan peserta diminta untuk Menyusun proposal bisnis. Kemudian dua proposal yang terpilih, mendapatkan bantuan dana bisnis dan masuk ke dalam sesi pendampingan bisnis yang berlangsung selama 2 bulan. Kedua proposal tersebut adalah Joan Nurhalim dengan judul bisnis “Susu Kedelai dan Susu Murni” dan Nurul Afifah dengan judul bisnis “Mengkomik”. (Rimbun/Isma)