Dukung Program AHS, Dekan Dapat Penghargaan Kemenkes

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), Prof.Dr. Budi Santoso,dr., Sp.OG, Subs. F.E.R mendapatkan penghargaan sebagai Mitra Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan yang Mendukung Program Academic Health System (AHS). Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam pertemuan AHS Nasional, Senin, 28 November 2022.
Dekan FK UNAIR menjadi satu dari 5 dekan yang mendapatkan penghargaan ini. Dari 92 fakultas kedokteran di Indonesia.
“Apresiasi ini semacam cambuk untuk kita lebih baik lagi. Bukan hanya AHS, namun juga di semua bidang. Termasuk dalam tri dharma perguruan tinggi,” ujar dekan.
Penghargaan menjadi salah satu indikator bahwa apa yang sudah diupayakan oleh FK UNAIR sudah berjalan dengan benar dan perlu ditingkatkan kembali.
FK UNAIR sendiri menjadi koordinator AHS Wilayah 5 yang didalamnya membawahi 92 fakultas kedokteran di wilayah Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB.
Implementasi AHS di UNAIR sendiri sudah berjalan sejak tahun 2016 sebelum AHS diresmikan kemenkes setahun kemudian. Di mana FK berkolaborasi dengan rumah sakit, pemerintah daerah dan kota, juga fakultas lain dalam menyelenggarakan pendidikan juga pelayanan kesehatan yang baik untuk masyarakat.
Mengutip laman Kemenkes, AHS merupakan sebuah model kebijakan yang mengakomodir potensi masing-masing institusi ke dalam satu rangkaian visi yang berbasis pada kebutuhan masyarakat. Konsep ini merupakan integrasi pendidikan kedokteran bergelar, dengan program pendidikan profesional kesehatan lainnya yang memiliki rumah sakit pendidikan atau berafilisasi dengan rumah sakit pendidikan, sistem kesehatan, dan organisasi pelayanan kesehatan.
Implementasi AHS di tahun 2022 diharapkan dapat membantu percepatan pemenuhan dan pemerataan dokter spesialis sebagaimana diamanatkan oleh program Transformasi Sistem Kesehatan yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan. Hal ini merupakan tindak lanjut upaya Kementerian Kesehatan dalam melakukan akselerasi Program Studi Dokter Spesialis dan Subspesialis, beserta Kebijakan Kementerian Ristekdikti tentang Penugasan Pembukaan Program Studi Dokter Spesialis.
Melalui AHS diharapkan dapat menghitung jumlah dan jenis lulusan SDM Kesehatan dan memenuhi kebutuhan wilayah; Mendefinisikan profil dan value SDM Kesehatan yang diperlukan di wilayah tersebut; serta menentukan pola distribusi SDM Kesehatan yang sustainable mulai dari layanan primer hingga tersier. (ISM)