Agustus 11, 2022

Dokter Obgyn FK Unair Beri Tips Puasa bagi Ibu Hamil

SURABAYA-  Bulan puasa sering kali jadi momentum tepat untuk detoks pada tubuh. Namun, bagi ibu hamil dan menyusui, sebaiknya perlu mempertimbangkan jika ingin melakukan kewajiban rukun Islam yang keempat tersebut.

Pasalnya, menurut Dr dr M. Ilham Aldika Akbar, SpOG(K) dalam tayangan Youtube DokterUnairTV, 12 2022, kondisi ibu hamil dan menyusui adalah istimewa. Pada orang normal, berpuasa sangat baik bagi kesehatan tubuh. Selain bisa mengurangi risiko infeksi, inflamasi, memperlancar tekanan darah, juga bisa menurunkan berat badan. Berbeda dengan kondisi ibu hamil yang tidak boleh mengalami penurunan berat badan. Kecukupan nutrisi perlu diperhatikan.

“Sebenarnya penelitian ilmiah terkait ibu hamil berpuasa itu masih minim. Karena pada dasarnya saat berpuasa, kebutuhan makronutrien, mikronutrien, vitamin, dan kalori ibu hamil itu berkurang,” jelas dokter yang akrab disapa dr Aldi ini.

Diakuinya, fungsi puasa justru berkebalikan dengan kondisi utama ibu hamil yakni wajib memenuhi kebutuhan nutrisi untuk perkembangan janin agar tidak terjadi risiko lahir prematur maupun cacat bawaan. Namun, ada juga sejumlah penelitian ilmiah yang menyebut berpuasa bagi ibu hamil itu baik bagi kesehatan janin dan ibu.

“Jadi, sebaiknya ibu hamil perlu konsultasi terlebih dahulu pada dokter spesialis kandungan agar bisa menentukan kondisinya apakah aman untuk berpuasa,” ujarnya.

Selain memperhatikan nutrisi, ibu hamil juga wajib menjaga kondisi tubuh agar tidak sampai mengalami dehidrasi. “Perlu diingat, saat tidak berpuasa minum air putih 8-12 gelas perhari saja kadang tidak dilakukan. Apalagi saat berpuasa?”

Untuk itu, dr Aldi mengingatkan agar ibu hamil concern pada kesehatan tubuh dan janin. Mengganti waktu puasa dengan berpuasa di lain hari masih bisa dilakukan demi perkembangan janin yang optimal.

Sebab ada kondisi ibu hamil yang membutuhkan nutrisi cukup atau pun kondisi-kondisi yang membuatnya harus tetap sehat dan bugar. “Kondisi ibu hamil dengan dehidrasi, malnutrisi, hiperemesis, anemia berat, sebaiknya membatalkan puasa,” katanya.

Selain ibu hamil, staf pengajar FK Unair ini juga meminta agar ibu menyusui juga memperhatikan kecukupan nutrisi. Sebab saat berpuasa kandungan ASI berkurang. “Mulai zat protektif, karbohidrat, semuanya berkurang. Sebaiknya kalau mau puasa tunggu saat anak sudah MPASI,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *