Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo Mengabdi untuk Kesehatan Paru di Surabaya

Surabaya, 16 Oktober 2022.
Kesehatan paru terus menjadi perhatian masyarakat, terlebih lagi dengan adanya Pandemi COVID-19 yang melanda hampir 3 tahun terakhir. Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jawa Timur dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya menggelar kegiatan Pengabdian Masyarakat yang berpusat di Taman Bungkul Surabaya. Kegiatan yang juga merupakan rangkaian Peringatan Dies Natalis ke 68 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut, diawali dengan kegiatan Gowes dari Kampus Kedokteran tertua di Indonesia Timur. Tercatat sejak 109 tahun silam, Pendidikan Dokter sudah dimulai di Surabaya. Dalam kegiatan tersebut hadir, Dekan FK Unair, Prof.Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K) yang juga turut membuka dan melepas peserta Gowes yang terdiri dari Staf dan PPDS Paru FK UNAIR serta Dokter Paru Alumni FK UNAIR. Rombongan Sepeda yang terdiri dari sakitar 30 orang tersebut, menyusuri jalan kota di depan Monumen Kapal Selam, Plaza Surabaya, Tunggu Bambu Runcing, Tugu Polisi Istimewa menuju ke Taman Bungkul. Dengan mengenakan kaos berwarna Hijau berlogokan UNAIR, para peserta Gowes bersama Bapak Dekan FK UNAIR tampak senang.
Kegiatan dilanjutkan dengan Pembacaan Deklarasi Pembentukan Komunitas Asma Sehat. Pembacaan dilakukan oleh dr.Arief Bakhtiar, Sp.P(K), FAPSR selaku ketua PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) cabang Jawa Timur didampingi Dekan FK Unair dan Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Nanik Sukristina, SKM, M.Kes dan Ketua Departemen sekaligus ketua Dies Natalis ke-68 FK UNAIR, Dr.dr. Isnin Anang Marhana, Sp.P(K), FCCP, FAPSR, FISR. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Dokter Spesialis Paru Alumni Paru FK UNAIR, PPDS Paru FK UNAIR, Kader Kesehatan dari Puskesmas Ngagel Rejo Bersama staf Puskesmas dan Bidang Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinas Kesehatan Surabaya. dr.Alfian Nur Rosyid Sp.P(K), FAPSR, FCCP, FISR selaku inisiator pembentukan Komunitas ini menyebutkan bahwa,”Tujuan pembentukan komunitas ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya aktivitas fisik termasuk senam dan olah raga serta menjaga udara bersih. Hal ini bukan saja teruntuk pasien Asma, namun juga masyarakat secara luas.” Deklarasi tersebut awalnya akan dihadiri oleh Walikota Surabaya, namun karena beliau berhalangan, maka diwakilkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Surabaya.

Pada pukul 07.00 WIB, kegiatan dilanjutkan dengan senam Asma bersama yang berlokasi di lingkaran Taman Bungkul Surabaya. Senam dipimpin oleh dr. Nevy Sp.P, dr. Samsul Bahri dan dr. Caesar. Sebanyak lebih 50 orang mengikuti Senam Asma yang berdurasi sekitar 1 jam tersebut. Peserta Umum yang hadir di Taman Bungkul, juga tampak asyik mengikuti senam baik dalam barisan maupun dari kejauhan. “Saya senang bisa mengikuti Senam Asma bersama-sama”, tutur salah satu peserta Senam Asma yang juga tergabung dalam Komunitas Yoga Asma RS Unair.
Selepas kegiatan senam, Peserta disuguhkan Talk Show Kesehatan yang dipandu oleh PPDS Paru FK UNAIR dengan narasumber dr.Alfian. Beliau memaparkan tentang Penyakit Asma, penyebab, gejala dan pengobatannya. “Dok apakah asma itu turunan, karena saya ini punya asma, lalu anak saya dan cucu saya juga punya asma?” tanya salah seorang peserta peserta dalam diskusi kesehatan tersebut. Antusiasme peserta terlihat dengan banyak peserta yang bertanya, bukan hanya peserta senam, namun juga masyarakat awam yang sedang berlibur di Taman Bungkul.
Di sebelah lokasi talkshow, terlihat tenda berwana merah yang didatangi orang-orang yang akan melakukan cek up Kesehatan paru. PPDS Paru yang dikomandani dr.Kudiarto menyiapkan 5 meja pemeriksaan Kesehatan paru. Peserta diberikan kupon pemeriksaan untuk dapat melakukan konsultasi Kesehatan paru secara gratis. Bagi perokok, dilakukan pengukuran skoring PUMA untuk mendeteksi adanya Penyakit Paru Obstruksif Kronis (PPOK), atau lebih dikenal masyarakat awam sebagai Paru-paru Molor. Bagi peserta yang didapati hasil mencurigakan PPOK, dilanjutkan dengan pemeriksaan Spirometri untuk mengetahui adanya sumbatan jalan napas. Swab antigen dilakukan terlebih dahulu, bagi pasien yang akan melakukan pemeriksaan spirometri. Dari hasil pemeriksaan, didapati beberapa pasien menderita PPOK. “Bapak harus berhenti merokok ya”, begitu pesan salah satu Dokter yang melakukan pemeriksaan kepada salah satu peserta yang terdeteksi PPOK. Kegiatan berakhir menjelang tengah hari. Usai sudah kegiatan Pengabdian Masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap Kesehatan Paru di Surabaya, namun upaya edukasi kepada Masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan paru, harus terus dilanjutkan. (ANR)