Agustus 12, 2022

Departemen IKFR FK Unair bersama Tim Sport Clinic RSUD Dr. Soetomo Memberikan Pelatihan Penanganan Cedera Olahraga Kepada Mahasiswa

Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (IKFR FK UNAIR) bersama Tim Sport Clinic RSUD Dr. Soetomo menyelenggarakan Pelatihan Penangan Cedera Olahraga pada Sabtu 2 Juli 2022. Pelatihan tersebut ditujukan untuk Mahasiswa jurusan Pendidikan Jasmani Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA Surabaya) yang dihadiri 250 Mahasiswa.

Acara tersebut dibuka oleh dr. Andre Desnantyo, Sp.OT(K) selaku Pimpinan Sport Clinic RSUD Dr. Soetomo. Dokter Tyo menyampaikan tentang sekilas pandang pelayanan Sport Cliinic di RSUD Dr. Soetomo. Materi selanjutnya disampaikan oleh staf Departemen IKFR FK UNAIR divisi rehabilitasi cedera olahraga, dr. I Putu Alit Pawana, Sp.KFR(K). Beliau memberikan edukasi kesehatan tentang macam cedera olahraga yang sering terjadi, bagaimana penangannya, dan kapan harus diberikan penanganan lanjutan di Rumah Sakit. Materi penyuluhan ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).

“RICE merupakan singkatan dari Rest, Ice, Compression dan Elevation. Metode ini biasanya dilakukan untuk cedera akut. Metode RICE ini dilakukan secepat mungkin sesaat setelah terjadinya cedera. Metode RICE dapat membantu penyembuhan jaringan setelah mengalami cedera dan mencegah cidera lebih lanjut.” Jelas dokter Alit kepada seluruh peserta.

Pada kesempatan ini, peserta workshop yang memenuhi GOR Hasta Brata Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA Surabaya) sangat antusias sekali untuk memperhatikan bagaimana cara menangani cedera olahraga. Peserta pun secara bergantian mencoba melakukan penanganan cedera olahraga dengan metode RICE.

Di akhir acara panitia dan peserta melakukan foto bersama sekaligus menutup rangkaian acara. Panitia dan pemateri berharap seluruh peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat pada pelatihan ini agar penanganan cedera olahraga dapat dilakukan secara komprehensif dan menurunkan angka kejadian cedera berkepanjangan baik pada atlet rekreasional maupun professional.

Penulis:  Abdullah Al Hazmy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *