Dekan FK UNAIR Kunjungi 7 Kampus di Eropa & Afrika untuk Perbaharui dan Perluas Kerjasama

Selama satu pekan terakhir, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menggunjungi enam kampus di Eropa dan Afrika. Kunjungan ini dalam rangka memperbaharui perjanjian kerjasama yang sudah ada. Juga memperluas peluang kerjasama ke depan.
Lima dari keseluruhan kampus yang dikunjungi berada di Belanda. Antara lain Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Leiden (Leiden University Medical Center), Groningen, Amsterdam, Erasmus dan Maastricht.
Sisanya satu Fakultas Kedokteran di Belgia, Catholic University of Leuven. Juga satu Fakultas Kedokteran di Maroko, Afrika Utara, Universitas Mohammed V Rabat.
“Sebagian besar kampus yang kami kunjungi ini sudah menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan FK UNAIR,” jelas Dekan, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG., Subs. F.E.R.
Dengan kampus-kampus ini, FK UNAIR sudah rutin menerima student dan staff inbound maupun outbound. FK UNAIR mengirimkan staf dosen untuk mengambil fellow atau PhD di sana. Sementara mereka mengirimkan mahasiswa S1 nya untuk mengikuti pertukaran pelajar singkat di FK UNAIR. Misalnya dengan FK Universitas Erasmus yang sudah 10 tahun mengirimkan mahasiswa S1 nya mengikuti program elektif di FK UNAIR.
Tak hanya dalam pendidikan, perluasan kerjasama ini juga dalam bidang penelitian. Lewat pertemuan ini dibahas banyak kolaborasi penelitian tingkat global. Salah satunya adalah rencana penelitian bersama antara FK UNAIR- FK Thamassat University Thailand dan FK Erasmus University yang menyoroti dampak kesehatan akibat perubahan iklim.
“Ini kami bahas saat bertemu dengan Prof. Hok Bing Thio. Guru besar dalam bidang Dermatologi di Erasmus Medical Centrum Rotterdam yang lahir di Indonesia. Bahkan ayah beliau adalah lulusan FKG UNAIR,” tambah dekan.
Ke depan, FK UNAIR juga akan mendatangkan para dosen dan guru besar asing ini untuk menjadi dosen tamu ataupun guru besar luar biasa (andjunct professor) di FK UNAIR.
Gagas Program Double Degree
Dalam kunjungan ini, FK UNAIR juga menawarkan kerjasama program double degree yang memungkinkan mahasiswanya nanti mendapatkan dua gelar sekaligus. Satu gelar sarjana Kedokteran dan gelar yang didapat dari universitas asing. Dua kampus yang ditawari program ini adalah Universitas Erasmus dan Universitas Groningen.
“Untuk detailnya masih akan kami diskusikan. Karena peraturan untuk mahasiswa Kedokteran asing yang ingin belajar di Eropa cukup rumit,” ujarnya.
Saat ini, program double degree di FK UNAIR yang sudah berjalan adalah dengan Universitas Melbourne. FK UNAIR juga sudah membuka jalan agar semakin banyak kampus asing yang bergabung dengan program double degree FK UNAIR. Seperti dua bulan lalu, FK UNAIR penjajakan ke Western Sydney University dan beberapa kampus di Australia.
“Dengan program ini, kami harap dokter lulusan FK UNAIR adalah dokter berkarakter Indonesia namun berwawasan global,” tukasnya. (ISM)