November 22, 2021

Cegah Stunting, Orang Tua Harus Peduli

Penyebab utama stunting (anak tumbuh pendek,Red) adalah karena faktor kurang gizi. Yang dampaknya tidak hanya fisik , namun kecerdasan, kemampuan motorik serta kualitas anak saat dewasa juga terdampak. Karenanya menjadi kewajiban orang tua untuk memenuhi asupan gizi anak.

Ini disampaikan oleh Guru Besar Ahli Tumbuh Kembang Anak dari FK UNAIR, Prof, Dr. Irwanto,dr.,Sp.A(K), “Anak yang stunting punya kemampuan enam kali di bawah anak yang normal,” terangnya dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat FK UNAIR- Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam penyuluhan bertajuk “Pencegahan dan Penanggulangan Stunting dengan Pendekatan dan Pembinaan Mulai 1000 Hari Pertama Kehidupan”.

Karenanya orang tua harus benar-benar siap dan paham mengenai cara pengasuhan anak yang baik. Sehingga anak tidak tumbuh menjadi stunting, “Jadi jangan hanya senang punya anak yang lucu. Tugas orang tua sangat berat untuk mempersiapkan anaknya ini menjadi generasi penerus yang menentukan kualitas bangsa,” tambahnya.

Untuk mencegah stunting, pemenuhan gizi terutama di 1000 hari kehidupan sejak janin dalam kandungan hingga usia dua tahun sangat penting. Ini penting karena di sinilah masa-masa perkembangan otak anak. Jika asupan nutrisinya tidak terpenuhi dengan baik, maka output ke depan juga tidak bisa baik.

Buku KIA Deteksi Stunting

Prof Irwanto membagikan beberapa tips agar anak yang lahir tidak stunting. Pertama adalah pemenuhan dalam masa kehamilan. Ibu hamil tidak dianjurkan untuk melakukan diet karena dikhawatirkan akan menyebabkan bayi kurang gizi.

Kemudian adalah pola pengasuhan. Ada beberapa pola pengasuhan yang dianjurkan agar seorang anak tidak mengalami stunting. Pertama adalah pemberian ASI eksklusif. Selanjutnya adalah pemenuhan nutrisi di masa-masa pertumbuhannya diantaranya bayi berusia 0 hingga 6 bulan dan 7 hingga 23 bulan. Pemberian nutrisi serta cara pengolahannya ini sudah lengkap dibahas dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

“Jadi buku itu jangan dianggurkan saja. Dibaca-baca karena panduannya sudah sangat lengkap dan sesuai usia anak,” imbuhnya.

Selanjutnya adalah imunisasi. Imunisasi penting diberikan untuk membentengi anak dari paparan-paparan penyakit yang mampu menghambat tumbuh kembangnya.

Dan yang terakhir adalah pemantauan pertumbuhan dan perkembangannya. KPS S2 Prodi Ilmu Kedokteran Kiinik ini menuturkan, pandemi bukan menjadi alasan untuk memantau tumbuh kembang anak. Meskipun banyak posyandu masih belum beroperasi, orang tua tetap bisa memantau tumbuh kembang anak melalui buku KIA.

“Orang tua harus aktif memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya sesuai kurva pertumbuhan anak yang ada di buku KIA, kalau ketahuan misalnya minus 2+ artinya stunting dan sebaiknya segera dibawa ke puskesmas, “ tukasnya (ISM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *