Buat Timeline Sejak Awal jadi Pesan Wakil Dekan 1 FK UNAIR Saat Kukuhkan 258 Peserta Didik Program Pascasarjana 2023

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) mengukuhkan 258 peserta didik program pascasarjana tahun 2023, Jumat, 3 Februari 2023. Pengukuhan diikuti oleh pserta didik PPDS, S2 dan S3. Peserta PPDS 1 dan 2 sebanyak 230 orang dan jenjang S2 dan S3 sebanyak 48 orang.
Wakil Dekan 1 FK UNAIR, Dr. dr. A.C. Romdhoni, Sp.T.H.T.B.K.L., Subs.Onk(K), FICS mengucapkan selamat kepada peserta didik baru yang telah mencapai jenjang yang lebih tinggi, “Semoga lancar dalam menjalani pendidikan,” ujarnya dalam sambutan di Aula FK UNAIR.
Wadek 1 menyampaikan, kunci utama suksesnya proses pendidikan adalah komunikasi. Peserta didik diharapkan memahami situasi yang ada di FK UNAIR dan RSUD Dr. Soetomo sebagai tempat belajar.
Kepada mahasiswa S2, ia berpesan agar peserta didik menyelesaikan studi tepat waktu. Apalagi lama pendidikannya hanya empat semester. “Jangan sampai melewati dua kali batas waktu studi. Komunikasikan dengan KPS, karena beliau yang paling tahu bagaimana situasi,” ujarnya.
Pesan tersebut juga berlaku untuk peserta didik jenjang S3. Selain itu, karena sistemnya by research, persiapkan timeline dan roadmap sejak awal perkuliahan. Dan roadmap yang sudah dibuat sebaiknya tidak diubah di tengah jalan. Sehingga menjalani penelitiannya lancar dan durasi pendidikannya tidak molor.
FK UNAIR berkolaborasi dengan, rumah sakit, kementerian kesehatan, Kemendagri, Kemendikbud Ristek dan pemerintah baik provinsi maupun daerah saat ini menerapkan sistem Academic Health System (AHS) yang memungkinkan. Salah satu program AHS ini adalah pemerataan dokter spesialis melalui penempatan PPDS di daerah.
“Dengan AHS apabila ada proses pendidikan yang mencakup Tri Dharma Perguruan Tinggi, ini bisa dilakukan melalui sarana pendidikan jejaring. Karena RSUD Dr. Soetomo dan RS UNAIR ini sudah overload, maka mau tidak mau harus ada rumah sakit jejaring. Bisa menyebar ke rumah sakit lain di Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB,” tambahnya.
Beberapa rumah sakit jejaring FK UNAIR antara lain RSAL, RS Haji, RSUD Sidoarjo, RSUD Madiun dan RS PON Jakarta. “Salah satu jejaring kami adalah RS PON, Jakarta. Rumah sakit tersebut sudah berkualifikasi menerima stase PPDS berdasarkan kesiapan tenaga pengajar maupun sarana dan prasarana yang ada. Biasanya untuk PPDS Neurologi, Bedah Saraf. Rencananya nanti akan kami putarkan di sana. Kalau biasanya putaran satu bulan dua bulan, mungkin nanti bisa satu semester,” tambahnya.
Begitupun dengan PPDS dari militer, nantinya akan dididik di FK UNAIR selama dua semester. Kemudian selanjutnya akan melanjutkan ke RSUD Gatot Soebroto ataupun di rumah sakit militer lain.
Terakhir Dokter Dhani menyampaikan bahwa dalam pembelajarannya FK UNAIR juga menyisipkan nilai-nilai entrepreneurship. Diharapkan, lulusan FK UNAIR memiliki jiwa kreatif dan solutif terhadap tantangan permasalahan kesehatan di Indonesia. (ISM)