Oktober 10, 2022

Bantu Lahirkan Bayi Tanpa Tempurung Kepala di RSTKA

Dalam misi Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Kepulauan (Bakti Penakib) Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga, dr. Riska Wahyuningtyas, Sp.OG membantu kelahiran bayi tanpa tempurung kepala di Pulau Sapeken. Bayi ini lahir normal dengan bantuan Induksi.

“Ibu dari bayi ini sempat USG. Hasilnya USG bagian kepala tidak terlihat. Ternyata saat lahir baru diketahui keadaannya,” ujarnya.

Nahasnya, bayi tanpa tempurung kepala ini meninggal dua hari setelah dilahirkan. Padahal ini merupakan bayi pertama si ibu.

Awalnya tim dokter juga sudah merencanakan untuk merujuk bayi ke rumah sakit kabupaten. Namun pasien enggan karena keterbatasan ekonomi.

“Di rujuk pun karena alasan susah persalinannya. Ini merupakan kasus langka. Dan ini merupakan kasus bayi lahir tanpa tempurung kepala pertama di kabupaten,” terangnya.

Namun lebih dari itu, sebenarnya kelainan pada bayi ini bisa dihindari jika nutrisi terutama asam folat saat ibu hamil tercukupi.

“Ini juga bisa jadi pesan untuk Ibu hamil baik di kepulauan atau di mana saja untuk memperhatikan kecukupan nutrisi saat hamil. Karena dampaknya besar sekali pada perkembangan janin,” tambah Dokter Riska.

Karenanya, ibu hamil juga sebaiknya diberikan edukasi mengenai hal ini. Baik oleh komunitas maupun pemerintah. Namun lebih dari itu, di era digital saat ini, sebenarnya ibu juga bisa mengedukasi dirinya sendiri karena sumber informasi di Internet sangat banyak dan mudah diakses.

Penulis : Ismaul Choiriyah