Androlog FK Unair Bicara tentang Kemandulan pada Pria di Dokter Unair TV

SURABAYA – Ketidaksuburan atau kemandulan pada pria sudah banyak terjadi. Dan hingga kini masalah itu masih menjadi stigma negatif di masyarakat.
Androlog yang juga pengajar Ilmu Andrologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dr. Supardi, Sp.And (K) mengingatkan para pria agar mewaspadai kondisi itu
Dalam kanal Youtube DokterUnairTV, 12 Juli 2022 lalu, dr Supardi mengedukasi masyarakat ciri seorang pria mengalami kemandulan.
“Kalau tidak mampu membuahi istri dalam setahun itu sudah dikatakan mandul. Harus satu tahun serumah, berhubungan intens dengan istri dan tidak memakai alat kontrasepsi. Kalau hubungan jarak jauh walau sudah setahun belum dikatakan infertil (ketidaksuburan),” ujar dr Supardi.
Dikatakan dr Supardi, masalah kemandulan itu biasanya dalam ejakulasinya tidak mengandung spermatozoa. Hal itu bisa terjadi karena ada penyumbatan dan bukan karena penyumbatan.
Kalau karena penyumbatan bisa disebabkan karena adanya batu dan sebagainya. Sementara yang karena penyumbatan biasanya karena faktor genetik. “Biasanya itu karena kualitas sperma jelek. Ini biasanya kita ketahui dari hasil dari pemeriksaan pada yang bersangkutan,” ujarnya.
Ditegaskan dr Supardi, kemungkinan sperma pada pria itu ada, namun karena beberapa alasan sperma itu tidak mampu membuahi.
“Karena pada dasarnya untuk bisa membuahi sel telur itu dibutuhkan jumlah sperma yang sangat banyak,” tandas dr Supardi.
Supardi menyontohkan sel telur pada wanita itu bagaikan telur mata sapi. Ada kuning telur di tengah dan putih telur di pinggirannya.
Untuk bisa menembus kuning telur agar bisa dibuahi, memang dibutuhkan sperma yang banyak dan berkualitas. Gempuran sperma itu akan meruntuhkan dinding-dinding pertahanan menu sel telur yang bisa dibuahi.
“Kalau jumlahnya sedikit, bagaimana sperma bisa menembus kuning telurnya sementara sperma hanya mampu memggempur putih telur di pinggir kuninflf telur itu. Jadi untuk bisa membuahi sperma harus banyak dan berkualitas,” tuturnya.
Untuk bisa mengetahui sperma berkualitas kata dr Supardi dengan cara menikah. Jika setahun tidak membuahi maka tandanya sperma tidak berkualitas.
Cara lain kata dr Supardi dengan mendatangi androlog untuk melakukan pemeriksaan sehingga bisa diketahui kualitas dan kuantitas sperma.
“Sebelum usia 35 tahun alangkah baiknya memgetahuinya kalau sudah di atas 35 rahun akan bertambah sulit untuk memperbaikinya,” tukasnya.
Dan yang penting kata dr Supardi, tidak boleh malu untuk memeriksakan diri. Karena bagi orang Indonesia mengetahui terjadi ketidaksuburan akan membuat minder dan malu sehingga sulit untuk memeriksakan diri untuk pertama kali.
Tapi saat pemeriksaan kedua, biasa pasien lebih terbuka dan menyerahkan pengobatan pada dokter,” jelasnya.
Memeriksakan kualitas sperma itu penting karena hal itu menjadi indikator kesehatan seseorang.
Seorang pria bisa mengeluarkan sperma harus melalui proses ereksi. Penis bisa ereksi membutuhkan kualitas endotel yang bagus. “Kalau tidak bisa ereksi berarti mengalami endotel disfunction. Kalau sudah mengalami itu maka banyak penyakit yang akan timbul seperti jantung koroner, katarak dan sebagainya,” jelasnya.