September 19, 2022

Ahli Operasi Parkinson dari Jepang Jadi Adjunct Professor FK UNAIR

Menjadi salah satu departemen yang produktif di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), Bedah Saraf kembali mengadakan inaugurasi adjunct professor. Kali ini menggandeng Prof. Takaomi Taira, MD., Ph.D. Dokter ahli operasi stereotaktik dan fungsional pada pasien gangguan pergerakan. Ia berasal dari Tokyo Women’s University Hospital.

dr. Achmad Fahmi, Sp.BS(K), kerjasama dengan Prof Takaomi sudah terjalin cukup lama. Yakni sejak Tahun 2013, di mana ia membantu penegakan operasi stereotaktik dan fungsional untuk pasien gangguan pergerakan di RSUD Dr. Soetomo. Sejak saat itu, Departemen Bedah Saraf FK UNAIR – RSUD Dr. Soetomo jadi pioneer dalam tindakan tersebut di Indonesia.

Operasi stereotaktikal dan fungsional merupakan operasi yang ditegakkan untuk pasien gangguan gerakan dan nyeri. Salah satu yang populer pada penanganan penyakit parkinson.

“Sebelum operasi ini ditemukan, penanganan parkinson hanya melalui obat-obatan dan terapi seperti fisioterapi dan berbagai rehabilitasi medis lain. Dengan dikuasainya teknik operasi ini, metode penanganannya bisa lebih komprehensif.

“Memang beberapa pasien bagus (hanya dengan terapi dan obat), namun ada beberapa pasien yang perlu dioptimalkan dengan tindakan. Tindakan ini meningkatkan fungsi yang selama ini sudah dilakukan, terang dosen yang menginisiasi kerjasama dengan Prof Takaomi.

Pasien gangguan pergerakan yang menjalani operasi fungsional, lanjutnya, akan mengalami progres yang baik. Sehingga mereka bisa menjalankan fungsinya sehari-hari seperti berganti baju, makan dan aktifitas ringan lain yang sebelumnya tidak bisa dilakukan.

Koordinator Program Studi Bedah Saraf, Dr. Rahadian Indarto Susilo, Sp.BS(K) menambahkan, baru saja RSUD Dr. Soetomo membeli peralatan untuk operasi stereotaktik dan fungsional.

“Kita selama ini masih sewa. Jadi inaugurasi ini momennya pas, sekaligus kita punya alat,” tambahnya.

Skill operasi stereotik dan fungsional ini juga telah dibagikan departemen bedah saraf FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo bersama Tokyo Medical Women’s University melalui workshop dan fellowship. Kini, sudah banyak ahli yang bisa melakukan tindakan serupa, dimulai dari Surabaya.

“Ini merupakan suatu hal yang luar biasa. Dari FK UNAIR, bisa lahir banyak ahli yang mengerjakan operasi ini di Indonesia, Ketua Umum Bedah Saraf Indonesia, Prof. Hafied Bajamal H, dr., Sp.BS.

Wakil Dekan 3 FK UNAIR, Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes menyebut, Departemen Bedah Saraf termasuk departemen yang cukup aktif menggandeng adjunct professor. Sejauh ini sudah ada 5 adjunct professor dari kampus luar negeri yang digandeng. Tentunya ini akan memperluas jaringan serta memungkinkan terjadinya kolaborasi mulai dari riset dan publikasi bersama, pengembangan pengetahuan dan pelayanan.

“Departemeb Bedah Saraf merupakan andalan FK UNAIR. Karena menjadi pioneer untuk tindakan manajemen dan treatmen yang dimulai di Surabaya, itu kan berarti unggulan kita. Juga fellow yang dimulai di UNAIR ini menjadi unggulan kita,” paparnya.

Prof Takaomi menjadi adjunct professor FK UNAIR ke 24. Ini menandai FK UNAIR telah melampaui target pemenuhan adjunct professor tahun 2022 yakni 22 orang.