Maret 12, 2022

Ahli Kesehatan Anak FK Unair  Imbau Orangtua Kenali Hipotiroid Kongenital yang Sebabkan Anak Idiot

SURABAYA – Hipotiroid kongenital merupakan keadaan dimana kelenjar tiroid atau gondok tidak terbentuk sempurna dan hal itu sifatnya bawaan dan terjadi pada minggu ke empat kehamilan. Di dunia kasus ini terjadi di pada satu dibandingkan dua ribu hingga empat ribu penduduk. Berdasarkan survei pendahuluan oleh Kemenkes 2011, perbandingannya antara satu dibanding dua ribu tujuh ratus kelahiran. Angka ini digolongkan cukup tinggi.

Hal ini disampaikan oleh Dosen Spesialis Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dr Muhammad Faizi, Sp.A(K). Kelenjar tiroid ini merupakan kelenjar yang sangat penting karena memproduksi hormon tiroid. Dikatakan oleh Dokter Faizi, hormon tiroid sendiri merupakan hormon kehidupan yang memegang peranan besar di dalam tubuh. Karena semua fungsi metabolisme dalam tubuh memerlukan hormon tiroid untuk bekerja secara sempurna.

Antara lain untuk menjaga suhu tubuh.  Mengatur sistem pencernaan pergerakan usus. Memelihara detak jantung dan pembuluh darah. Selain itu juga memelihara nafsu makan, perkembangan otot dan pergerakan dan yang terpenting adalah menjamin perkembangan otak.

“Gangguan perkembangan otak ini yang patut diwaspadai. Jangan sampai kita melahirkan anak-anak yang terbelakang mental dan kemampuan fisiknya (idiot) yang seumur hidupnya tergantung pada orang lain,”dalam tayangan Youtube Dokter Unair TV, 11 Maret 2022.

Menurut sensus penduduk terakhir tahun 2020 penduduk Indonesia 270 juta sekian. Kalau prevalensi kasus hipotiroid di Indonesia sebanyak 2736 dengan angka kelahiran bayi rata-rata 3,3 juta pertahun. Kita akan mendapatkan tambahan bayi dengan penyakit tersebut 1500 orang pertahun yang jadi anak-anak idiot.

Ini tentu akan menjadi beban tambahan negara. Di mana negara harus menyiapkan sekolah SLB dengan guru-guru yang khusus juga yang lebih parah menjamin hidup mereka.

Penyebab

Meskipun keadaan ini terjadi pada saat empat minggu kehamilan, namun pada saat bayi lahir tidak menunjukkan gejala sama sekali. Hal ini karena pada saat hamil, bayi mendapatkan pasokan hormon dari ibu. Penyakit ini bersifat sporadik artinya kejadiannya spontan bisa terjadi di mana-mana dan biasanya karena mutasi genetik dan siapapun bisa terkena.

“Yang perlu digaris bawahi, apabila tidak terdeteksi secara dini maka akan timbul gejalanya,” terang Dokter Faizi.

Dan jika gejala sudah muncul artinya sudah terlambat penangananya. Biasanya gejala muncul jelas pada tiga bulan pertama. Biasanya gejala yang muncul malas minum, malas gerak yang orang anggap malah bagus. Kemudian diikuti lidah tampak besar, pembengkakan, suara serak dan pusar membesar (bodong) dan ini membuat anak tumbuh tidak terlalu baik.

Pentingnya Skrining

Deteksi dini melalui skrining sangat penting agar segera bisa diobati secara tepat. Sehingga dampak-dampak buruk dari penyakit ini terutama anak tumbuh idiot bisa ditekan. Dokter Faizi menjelaskan, keterlambatan pengobatan perbulannya menurunkan IQ antara 5 hingga 10 poin.

“Sehingga kita mendapatkan usia 30 bulan. Bisa dipastikan IQ nya 70 sampai 80 poin, itu sudah idiot,” terangnya.

Karenanya secara nasional pemerintah menargetkan skrining dilakukan sebelum anak berusia satu bulan. Skrining paling baik dilakukan pada 48-72 jam setelah bayi lahir. Usahakan ini dilakukan sebelum keluar rumah sakit. Jika dalam skrining menunjukkan hasil positif, sebaiknya pasien dirujuk untuk melakukan uji konfirmasi sekitar umur 14 hingga 30 hari.

“Jika hasil menunjukkan positif artinya bayi harus di skrining secara menyeluruh,” tambahnya.

Skrinning ini saat ini belum ditanggung oleh BPJS. Namun saat ini dokter-dokter anak di Indonesia sedang berjuang agar skrinning menjadi program pemerintah yang ditanggung oleh BPJS.

“Seperti di Sidoarjo skrining sudah ditanggung oleh pemerintah daerahnya  untuk bayi lahir di fasilitas kesehatan milik pemerintahnya,” tambahnya.

Jika skrining menunjukkan hasil anak mengalami hipotiroid kongenital, maka anak akan diberikan pengobatan seumur hidup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *