Bukan hanya dokter, masalah pemerataan juga menjadi persoalan tersendiri di kalangan profesi bidan. Sebagaimana umumnya, distribusi kedua profesi ini masih menyasar wilayah perkotaan, dan sulit menyebar di daerah perifer.
Sebagai institusi pendidikan yang setiap tahunnya berkontribusi meluluskan tenaga bidan baru, persoalan ketimpangan tenaga bidan di daerah terpencil menjadi perhatian tersendiri bagi FK UNAIR.
Dekan FK UNAIR Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp.U(K) usai melantik 101 bidan professional pun menyinggung soal penyebaran bidan di Indonesia.
Menurutnya, pemerataan bidan belum merata di seluruh Indonesia mengingat masih tingginya angka kematian ibu melahirkan.
“ Saya mohon anda yang sudah lulus ini, terutama ada lulusan yang dari Papua agar bisa kembali ke daerahnya. Begitu juga yang berasal dari Jawa juga bisa mengabdi ke daerah timur khususnya Papua” ujarnya.
Soetojo berharap, kelulusan para bidan professional baru dapat segera mengisi kekosongan di daerah terpencil. “Kita berharap seluruh proses persalinan bisa ditangani oleh bidan, yang penting penyebarannya bisa merata,”ungkapnya.
Harapan dari adanya pemerataan bidan di daerah-daerah perifer adalah supaya bisa menurunkan jumlah kematian ibu di Indonesia.
“Kalau kalian semuanya tidak mau ke daerah-daerah terpencil, dan hanya fokus di Jawa Timur saja bagaimana bisa menurunkan AKI di Indonesia,” ungkapnya.
Naskah : Intan